Sunday, May 16, 2010

Indonesia Open 2010

Indonesia Open 2010Kapan ya penyelenggaraan Indonesia Open 2010 ? Rindu dan kangen dengan even Indonesia Open 2010 apalagi kalau yang mendapatkan gelar jawara para pemain dari Indonesia.

Bendera yang terpasang di sebelah kanan jaket Rexy Mainaky tidak lagi Merah Putih seperti saat ia masih menjadi pemain bulu tangkis. Mantan rekan Ricky Subagja yang pernah membawa Indonesia berjaya di Piala Thomas 1994-2000 itu menyematkan bendera Malaysia di jaket miliknya.

Rexy telah menjadi pembesut tim ganda putra Malaysia sejak pertengahan 2005 silam. Berkat tangan dinginnya, Malaysia mulai mencicipi kesuksesan, bahkan ketika kiprah Rexy baru berumur satu tahun. Ia sukses mengantarkan pasangan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong merebut emas Asian Games 2006. Setahun kemudian, giliran duet ganda putra Mohd Zakry Latif dan Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari lolos ke final Indonesia Open 2007.

Kemampuan Rexy membidani tim ganda berprestasi tidak berhenti sampai di situ. Ia terus melahirkan bibit-bibit baru. Salah satunya ialah pasangan Kean Keat Koo/Boon Heong Tan. Ganda pertama Malaysia di Piala Thomas Uber 2010 ini merupakan pemilik peringkat pertama dunia.

Rexy yang kini sudah berusia 42 tahun memang tidak lagi membela tim Merah Putih. Tapi, kecintaannya kepada ibu pertiwi tidak akan pernah luntur. Ia masih berharap Indonesia kembali berjaya di nomer ganda putra seperti di eranya.

"Hati kecil saya terus bertanya-tanya kenapa Indonesia tidak bisa mengulang lagi masa-masa emas ketika saya dan Ricky masih jadi pemain. Tapi, saya tidak mungkin ikut campur terlalu jauh karena kini melatih negara lain. Saya tidak ingin dianggap sok tahu," kata pria asal Ternate yang karib disapa Eky itu.

Rexy sempat terdiam ketika ditanya kapan ia akan melatih Indonesia. Sejak melatih Inggris pada tahun 2000 selepas Olimpiade Sydney, ayah dari dua anak ini belum pernah menularkan ilmunya kepada junior-juniornya di Tanah Air.

Ia yang ditemui wartawan Media IndonesiaIrvan Sihombing di Stadion Putra, Kuala Lumpur, Senin (10/5) malam, nampak berat menjawab pertanyaan itu. "Saya tidak memiliki rencana ke Indonesia. Tapi, bukan berarti saya alergi melatih negara sendiri. Semuanya saya serahkan kepada Indonesia. Entah itu PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia) atau pun atlet รข€“atlet itu sendiri mengingat sistem pembinaan sekarang tidak lagi terpusat pada pelatnas Cipayung," ujar Rexy setelah sempat terdiam beberapa lama.

Rexy memang tidak secara tegas ingin kembali melatih Indonesia dan membawa bendera Merah Putih kembali berkibar di luar negeri. Namun, hal itu seharusnya bisa ditangkap sebagai sinyal positif oleh PBSI untuk kembali membawanya pulang ke Tanah Air. Selain rekam jejaknya sebagai pemain ganda, prestasinya melahirkan ganda berprestasi di Malaysia menjadi alasan logis untuk dia melatih di Indonesia.

"Seperti yang saya katakan sejak awal. Saya tidak ingin ikut campur karena sekarang melatih di negara lain. Tapi, sebagai mantan pemain saya tidak ragu untuk berbagi kunci sukses ketika masih menjadi pemain ganda. Harus ada kerja sama positif antara pengurus PBSI dengan pelatih. Pelatih harus diberi kebebasan memilih pemain," ujarnya,

"Begitu pula dengan pemainnya. Ketika di zaman saya dulu, kami memiliki kebanggaan bisa menjadi pemain nasional. Ibarat suatu pekerjaan, kami ingin mengerahkan yang terbaik. Saya tidak tahu apakah ini masih diyakini oleh para pemain Indonesia yang sekarang," imbuhnya.

Menyikapi maraknya fenomena sejumlah mantan pemain Indonesia menjadi pelatih di negara lain, Rexy menganggap itu sebagai hal positif. Selain Rexy, Hendrawan juga melatih Malaysia, ada pula Atik Jauhari yang kini menukangi India.

"Jangan anggap apa yang kami lakukan sebagai sesuatu yang negatif. Karena berkat kehadiran kami, olah raga ini menjadi berkembang di berberbagai negara," pungkasnya.

0 comments:

Post a Comment