Pastor dari Florida, AS Terry Jones kembai menegaskan tidak berniat mundur sejengkal pun untuk melaksanakan niatnya melakukan Pembakaran AlQuran di Amerika pada peringatan 9/11 yang bertepatan dengan Idul Fitri 1431 H. Ia mengatakan mundur bukanlah langkah yang tepat.
Jones yang pemimpin Dove World Outreach Center, sebuah gereja di Florida dengan pengikut 50 orang itu, bertekad menggalang 'Hari Bakar Al Quran Sedunia' pada 11 September 2010 mulai pukul 18.00 hingga 21.00 waktu setempat. Niatnya itu dilakukan untuk memberi peringatan kepada muslim militan untuk tidak membuat kekacauan di AS, seperti yang dilakukan pada serangan terhadap gedung World Trade Centre (WTC) di New York, 11 September 2001.
"Kami yakin mundur bukanlah langkah yang tepat. Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk maju menentang terorisme," ujarnya di hadapan wartawan.
Hal itu ia tegaskan menyikapi tekanan pemerintah AS dan dunia internasional agar Jones mengurunkan niatnya. Pembakaran Al Quran itu dianggap membahayakan keselamatan warga AS, terutama tentara AS di Afghanistan. Muslim Afghanistan bisa melampiaskan kemarahan mereka kepada tentara AS di sana.
Jaksa Agung AS Eric Holder menilai ide membakar Al Quran itu merupakan niat bodoh dan berbahaya. Bahkan menteri luar negeri Hillary Clinton menyebutnya sebagai langkah memalukan.
Ada dua hal yang melandasi tindakan Jones. Pertama memperingati mereka yang tewas pada peristiwa 9/11. Kedua, memberikan pesan yang jelas kepada dunia Islam bahwa AS merupakan negara yang bebas dan menjamin umat beragama. Umat Muslim juga disambut baik di AS. Namun, warga AS tidak mentoleransi kekerasan dan terorisme.
"Kami menyadari bahwa langkah ini bisa menyakitkan hati umat Muslim. Namun, kami juga merasa sakit kalau bendera kami dibakar. Kami tidak akan mundur. Keberadaan dan bahaya Muslim radikal tidak bisa dibiarkan hanya karena ada pihak lain yang merasa sakit hati dengan pembakaran Al Quran," tegas Jones kepada CNN.
Thursday, September 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment