Wednesday, August 18, 2010

RAPBN 2011

Porsi anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2011) sebesar lebih dari Rp63 triliun, diperkirakan akan memberi sentimen positif bagi emiten yang bergerak di sektor infrastruktur.

Pengamat pasar modal PT Liquid Capital Djoko Rahardjo mengatakan emiten yang berkorelasi dengan bidang infrastruktur, seperti semen, jasa konstruksi dan jalan tol diproyeksikan akan semakin aktif diperdagangkan.

"Biasanya kapital market itu akan berjalan terlebih dahulu dari sektor riilnya, jadi saat pemerintah mengumumkan adanya kenaikan anggaran infrastruktur itu, tentu pelaku pasar sudah mulai mengintip peluangnya ke depan," ujarnya saat dihubungi Bisnis, hari ini.

Dia menjelaskan beberapa emiten infrastruktur yang melantai di bursa, lebih banyak di dominasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga peluang membidik tender milik pemerintah akan lebih besar dibandingkan dengan emiten lainnya.

Beberapa emiten infrastruktur diantaranya, PT Semen Gresik Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk dan PT Pembangunan Pemerintah Tbk.

"Biasanya saham-saham mereka akan bergerak terlebih dahulu, meski dari sisi realisasi proyek belum berjalan. Tetapi pelaku pasar melihat prospek ke depannya," tuturnya.

Seperti yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam nota pengantar keuangan RAPBN 2011, Kementerian Pekerjaan Umum memperoleh porsi anggaran terbesar yakni mencapai Rp56,5 triliun.

Pandangan berbeda disampaikan Kepala Riset PT Mega Capital Indonesia Danny Eugene. Menurut dia persoalan pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak mudah, karena praktek di lapangan kerap terkendala berbagai persoalan.

Mengenai peluang kinerja emiten infrastruktur, dia mengaku pergerakannya tidak seaktif yang dibayangkan, meskipun anggaran yang digelontorkan cukup besar.

"Ini seperti lagu lama, tahun lalu juga seperti itu saham emiten infrastruktur diprediksi bergerak naik. Tetapi kenyataatannya tetap biasa saja," jelasnya.

Persoalan pengadaan lahan untuk proyek infratsruktur yang masih bermasalah, dia melihat tidak akan terselesaikan dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

0 comments:

Post a Comment